Tangerang: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyampaikan tentang paradigma baru pengelolaan olahraga nasional berdasarkan Perpres 86/2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) termasuk cara pengiriman atlet ke multievent seperti SEA Games dan Asian Games, pemberlakuan sistem promosi degradasi dan bonus multievent.
"Apa yang kita lakukan untuk pengiriman kontingen ke SEA Games 2021 Vietnam adalah kita memulai paradigma baru tentang pengelolaan prestasi olahraga naaional berdasarkan Perpres No.86 tentang DBON," kata Menpora Amali saat menjadi narasumber program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV secara daring di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (24/5).
Menurut Menpora Amali banyak hal yang berubah, termasuk didalamnya (DBON) cara mengirimkan cabor dan atlet yang saat ini harus melalui Tim Review Kemenpora yang sangat ketat. Tim Review ini terdiri dari akademisi, praktisi dan perwakilan KONI Pusat, NOC Indonesia dan dari cabang olahraga.
"Dalam DBON target kita adalah olimpiade. Perbaikan peringkat Indonesia di olimpiade. SEA Games dan Asian Games kita tempatkan sebagai sasaran antara saja," imbuh Menpora Amali pada acara yang bertemakan Catatan Prestasi Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam ini.
"Maka hanya yang benar-benar lolos dari tim review yang kita kirimkan. Memang sebelumnya banyak yang memprotes saya tapi kita harus yakini apa yang kita lakukan dalam prinsip untuk memperbaiki ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional dan alhamdulillah apa yang kita lakukan ya sudah on the track," urai Menpora Amali.
Kedepan, lanjutnya, DBON ini akan terus dipertahankan dan dengan konsisten akan dijadikan sebagai pedoman untuk pembinaan prestasi jangka panjang nasional.
Presiden Joko Widodo lanjutnya, sebenarnya tidak memberikan target kepada kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam, karena berbeda saat beliau melepas SEA Games Filipina tahun 2019, Presiden langsung menyebut posisi satu angka.
"Kalau untuk di SEA Games Vietnam beliau tahu jumlah berkurang setengah dari 841 ke 499 atlet. Kemudian kita kehilangan 30 emas yang didapatkan di Filipina karena tidak dipertandingkan, sehingga beliau menyampaikan harapannya bukan target," tutur Menpora Amali.
"Tetapi alhamdulillah kita bisa membuktikan dan bisa memenuhi harapan Bapak Presiden, kita berada di peringkat ke-3 SEA Games 2021 Vietnam," syukur Menpora Amali.
Selama pertandingan berlangsung pihaknya memang berkonsentrasi pada cabor-cabor DBON atau cabor unggulan. Dan ada beberapa yang luar biasa seperti basket, karena beberapa tahun terakhir Indonesia tidak bisa mengalahkan Filipina, tetapi dengan persiapan dari tim basket dan Perbasi mengantarkannya menjadi juara meraih emas pertama basket di SEA Games Vietnam.
Semua cabor yang masuk dalam DBON lanjut Menpora Amali, pihaknya melakukan sistem promosi dan degradasi. Dan yang diutamakan adalah cabor-cabor olimpik, karena sasaran utama Indonesia dalam DBON adalah olimpiade sehingga harus cabor yang dipertandingkan di olimpiade yang diutamakan.
"Jika mereka (cabor-cabor) tidak berprestasi dalam kurun waktu tertentu, maka dengan segala hormat akan dikeluarkan dalam DBON dan kita gantikan dengan cabor olimpik lain yang sekarang belum menjadi unggulan di DBON," tegas Menpora Amali.
Terkait bonus untuk kontingen Merah-Putih di SEA Games 2021 Vietnam, Menpora Amali pastikan ada dan akan diberikan oleh Presiden Joko Widodo. "Insya Allah Bapak Presiden Joko Widodo akan memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para atlet dan pelatih, sama dengan saat SEA Games yang lalu, Asian Games dan olimpiade karena ini multievent tinggal menunggu waktunya saja," pungkasnya.(ben)











