Refleksi Tahun 2021, Menpora Amali Optimistis Tahun 2022 Kegiatan Olahraga Semua Cabor Bergulir dengan Prokes
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali mengaku optimis kegiatan olahraga di semua cabang olahraga akan kembali bergulir pada tahun 2022 mendatang, meskipun masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Sebab, bergulirnya sejumlah kegiatan olahraga baik single event maupun multi event pada tahun 2021 menjadi contoh penyelenggaraan kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
"Pada tahun 2021 ini masih dalam suasana pandemi, tidak memungkinkan untuk kegiatan-kegiatan olahraga kita lakukan secara normal. Tetapi kita memberanikan diri untuk memulai kegiatan-kegiatan dimulai dari Maret 2021 kita mulai dengan turnamen sepak bola pramusim Piala Menpora," ujar Menpora Amali saat menjadi narasumber dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021 TVRI, Minggu (26/12) malam.
Setelah dimulai dengan kegiatan Piala Menpora tersebut, kemudian berturut-turut kegiatan-kegiatan olahraga lainnya ikut bergulir diantaranya Liga 1 dan Liga 2 Sepakbola, Pekan Olahraga Nasional (PON XX), Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas XVI), Kompetisi Basket IBL dan lainnya serta keikutsertaan Indoensia di sejumlah event internasional seperti Olimpiade, Paralimpiade dan single event lainnya.
"Dari perjalanan ini, saya melihat bahwa kita sudah mulai confidence lagi untuk melaksanakan kegiatan, walaupun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," ujarnya.
Menurut Menpora Amali m, saat inj stakeholder olahraga merasa senang dan tersenyum kembali karena kegiatan olahraga sudah menggeliat. Dia pun berharap tahun 2022, walaupun masih dalam suasana pandemi tetapi kegiatan olahraga sudah bisa dilakukan.
"Jadi cabang-cabang olahraga yang belum bergerak kita akan minta untuk segera bergerak, menyusul dari kegiatan-kegiatan cabang-cabang olahraga yang sudah memberanikan diri untuk mencoba melakukan kegiatan. Walaupun harus dengan protokol yang sangat ketat," harapnya.
Menpora Amali menegaskan bahwa pandemi tidak hanya dirasakan Indonesia, melainkan menghantam negara-negara yang ada di dunia. Sehingga saat awal-awal pandemi tahun 2020 lalu semua pihak kaget dan memberhentikan semua kegiatan olahraga. Sehingga kegiatan yang harusnya digelar tahun 2020 diundur menjadi tahun 2021.
"Kegiatan-kegiatan yang harusnya dilakukan pada tahun 2020 semuanya ditunda termasuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020, dalam negeri ada PON dan Peparnas 2020 ditunda ke 2021. Kita juga harusnya menjadi tuan rumah FIFA World Cup U - 20, tapi ditunda ke 2023," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, adanya pandemi membawa hikmah dimana orang-orang makin kreatif, bagaimana supaya tetap ada kompetisi tetapi tidak harus ketemu fisik mislanya kegiatan bela diri yang bodi kontak.
"Tapi alhamdulillah kita bisa bisa jalan lagi dan mudahan-2022 karena kita sudah memulai dengan kegiatan 2021" jelansya.
Menpora Amali mengakui kegiatan yang paling berta dirasakannya adalah PON dan Pepranas karena harus menghadirkan 3 ribu orang, namun tidak menjadi cluster COVID-19. Kunci dari kegiatan tersebut adalah kerjasama antara stakeholder olahraga, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak keamanan TNI Polri.
"Komitmen dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, panitia kemudian komitmen KONI, NPC sebagai penyelenggara itu luar biasa dan saya sendiri saya harus berkantor di Papua selama pelaksanaan PON dan Peparnas. Jadi hampir sebulan saya tinggal di Papua untuk menjaga supaya kegiatan ini tidak terganggu supaya semuanya lancar dan komunikasinya bisa cepat," jelansya.
Disamping itu, ada dukungan dari masyarakat Papua, tokoh masyarakat tokoh adat, tokoh agama, mereka memberikan dukungan yang penuh karena kesuksesan PON dan Peparnas bukan hanya suksesnya masyarakat Papua tetapi menjadi sukses Indonesia.
"Saya optimis tahun 2022 kegiatan olahraga kembali bergulir, karena 2021 kita sudah memulai maka 2022 tinggal melanjutkan," pungkansya.(ded)















